🦈 Cerita Gajah Dan Harimau
7 Gajah dan Teman-temannya. Ada seekor gajah kesepian yang mencoba berteman dengan hewan lain di hutan. Tapi, hewan lain menolak bermain dengan gajah tersebut karena ukuran tubuhnya. Suatu hari, semua hewan melarikan diri dari seekor harimau besar yang buas. Nah, kala si Gajah pun dengan berani melindungi hewan-hewan yang ketakutan tersebut
Haiikali ini kita bermain main sama bonekanya vika yaa, ada beraneka macam hewan, namun di video ini kita akan bermain dengan boneka hewan gajah dan harimau
CeritaFabel G7 SMP Menara Harapan Ciputat
SangKancil: Eh, tidak boleh, harimau. Kalau aku palu gong ini, bermakna aku tidak jujur. Harimau: Kalau begitu, biarlah aku yang memalunya. Sang Kancil terdiam seketika tetapi berasa sungguh lega. Harimau telah termakan helahnya. Sang Kancil: Baiklah, harimau. Jika kamu hendak memalu gong raja ini, biarlah aku pergi jauh dari sini.
Fabel Harimau dan Harta Karun si Kancil - Setelah si kancil selamat dari cengkeraman ular sanca pada kisah si kancil dan ular sanca sebelumnya, kini si kancil berniat pergi meninggalkan ular sanca yang tengah pingsan di mulut goa. Dengan tubuh yang masih lemas karena kelelahan, si kancil berjalan pelan sambil mengumpulkan tenaga. Terdapat beberapa luka di tubuhnya akibat pergelutanya dengan
Ceritadongeng Beruang dan Harimau ini memiliki pesan moral yang baik dan bisa kamu ajarkan kepada buah hati tersayang. Bahwa seharusnya kamu harus menjadi seseorang yang memiliki kebaikan hati dan sifat pemaaf seperti halnya keluarga Beruang yang tetap memaafkan Harimau meskipun hewan buas itu sudah menculik anak mereka dan berniat memakannya.
TapiHarimau tidak mendengarnya, dan terus berlari, sampai akhirnya si Rubah mati karena terseret-seret sangat jauh melintasi hutan itu. "Rubah yang bodoh!" pikir Harimau yang bodoh itu, "Aku hampir saja mati gara-gara dia!" Cerita ini diadaptasi cari cerita rakyat Mongolia berjudul "The Wise Ram" Diceritakan oleh Keisya.
Gajahyang Baik Hati. Contoh cerita fabel yang keempat tentang gajah yang baik hati, sebagai berikut. Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan hewan lainnya seakan terbakar. Mereka takut dengan kulit Harimau yang dikenakan Kuda itu. "Tolong, ada Harimau! Lari, cepat lari!" teriak salah satu
DONGENGTENTANG KANCIL, GAJAH DAN TIKUS. DONGENG TENTANG KANCIL, GAJAH DAN TIKUS - Dikisahkan di sebuah hutan terdapat dua ekor sahabat, mereka adalah Kancil dan Tikus. Pada suatu hari si Kancil pergi berkunjung kerumah sahabatnya Tikus, si tikus tinggal berkelompok terdiri dari beberapa keluarga dan di pimpin oleh Sang tikus sahabat dari Si
. Pernahkah kamu mendengar cerita dongeng tentang Harimau dan Tikus yang menarik sekaligus mengandung pesan moral yang sangat baik? Kalau belum, langsung saja simak ulasan yang telah kami siapkan di artikel berikut ini, yuk!Ada beragam kisah dongeng asal Indonesia yang menarik untuk dibacakan pada buah hati, salah satunya adalah fabel tentang Harimau dan Tikus. Sekiranya, pernahkah kamu mendengar dongengnya?Kisahnya menceritakan tentang kebaikan hati sang Raja Hutan pada seekor hewan pengerat kecil yang pada akhirnya bisa menyelamatkan nyawanya sendiri. Lho, kok bisa, ya?Daripada penasaran, langsung saja simak cerita dongeng Harimau dan Tikus yang telah kami siapkan di artikel ini. Sesudahnya, jangan lewatkan juga sedikit ulasan seputar unsur intrinsik dan fakta menarik yang bisa didapatkan dari ceritanya. Selamat membaca! Alkisah pada suatu sore hari yang cerah, Harimau si Raja Hutan terlihat sedang bersantai di atas sebuah batu besar. Meskipun terlihat malas-malasan, tapi ia sangat menikmati keindahan pemandangan yang ada di hadapannya. Ketika sedang melihat indahnya pemandangan itu, mendadak ia tersentak kaget saat seekor tikus tiba-tiba meloncat tepat di hadapannya. Belum lagi, tikus itu hampir saja menginjak wajahnya. Tentu saja hal itu membuat si Raja Hutan langsung dibakar amarah. “Dasar tikus jelek!” teriak si Harimau seraya mengaum dengan suara kencang, “Kurang ajar sekali kamu lewat di depanku tanpa permisi sama sekali! Aku akan membunuhmu!” Tanpa menunggu lama ia langsung mengangkat tangannya tinggi-tinggi seraya memperlihatkan kuku-kukunya yang tajam dan berkilat ketika tertimpa sinar matahari. Seolah menunjukkan bahwa ia telah siap mencabik-cabik tubuh mungil tikus yang malang. “Ampuni aku, Tuan Harimau yang perkasa,” ucap si Tikus memohon dengan tubuh yang gemetar karena takut. “Aku tak sengaja lewat di hadapan Tuanku. Aku sama sekali tidak tahu kalau rupanya paduka sedang duduk di sini. Tadi sebenarnya aku sedang panik dan terburu-buru melarikan diri dari kejaran Serigala. Oleh karena itu, maafkanlah aku, Tuanku Harimau yang baik hati. Sekali lagi, ampuni aku.” “Jadi rupanya kau lari seperti dikejar setan karena ketakutan hampir dijadikan santapan oleh serigala?” tanya Harimau. Kali ini, nada suaranya sudah mulai menurun, menandakan bahwa ia sudah tak lagi emosi. Si Tikus hanya menjawab pertanyaan itu dengan anggukan kepala pelan. Baca juga Cerita Rakyat Jepang Putri Kaguya Beserta Ulasan Lengkapnya, Legenda Seorang Pemotong Bambu yang Menemukan Bayi Cantik Si Tikus Dibebaskan “Lalu sekarang mana serigala bodoh yang berusaha mengejarmu itu?” tanya Harimau penasaran. “Tadi, sih, ada di belakangku, Tuan. Namun, sekarang sepertinya ia langsung melarikan diri karena melihat keberadaan Tuan di sini,” jawab si Tikus masih dengan suara gemetar karena gugup. Karena bagaimanapun juga, ia masih sangat takut kalau tiba-tiba Harimau langsung menerkam dan memakannya, sama seperti yang nyaris dilakukan oleh Serigala. Namun, rupanya ketakutannya itu tanpa dasar. Hewan buas sang penguasa hutan tersebut justru mengizinkannya untuk pergi. “Baiklah kalau kenyataannya memang begitu. Tak perlu takut karena aku sudah memaafkan kelancanganmu. Namun, kau harus berjanji untuk tak akan pernah mengulangi kejadian seperti ini lagi di masa depan. Sekarang kau bisa pergi atau pulang ke rumahmu,” perintah Harimau dengan kebaikan hatinya. Ia bahkan sama sekali tidak memberikan hukuman pada si hewan pengerat kecil itu. “Benarkah itu, Tuan? Aku diizinkan pergi begitu saja? Apakah aku tidak salah mendengarnya? Tuan sama sekali tidak akan memangsaku?” ujar si Tikus dengan rentetan pertanyaan yang ia ucapkan tanpa henti. Ia benar-benar masih belum bisa mempercayai dengan keputusan sang Raja Rimba yang membiarkannya pergi begitu saja. “Tentu saja aku tak akan pernah berbohong. Kau telah terbebas sekarang. Jangan samakan aku dengan serigala bodoh yang berusaha memangsamu tadi. Lagipula, dagingmu sama sekali tak akan ada rasanya bagiku kalau kumakan. Daripada memakanmu, lebih baik aku mencari mangsa lain yang lebih besar dan tentunya lebih enak,” jawab sang Harimau dengan nada ketus. Baca juga Cerita Fabel Gajah dan Beruang Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah yang Mengajarkan Pentingnya Menjadi Seorang Pemimpin Bijaksana Harimau Terjebak Jala yang Dipasang Manusia Betapa senang si tikus ketika mendengar jawaban itu. “Terima kasih banyak, Tuan Harimau yang bijaksana. Aku berjanji suatu hari nanti akan membalas kebaikanmu itu. Jika suatu hari kau menemui kesulitan, aku pasti akan gantian menolongmu, Tuan,” ucap si Tikus berjanji dengan penuh kebahagiaan dan kesungguhan karena bisa terbebas dari amukan sang hewan pemburu. Mendengar ucapan itu, si Harimau justru tertawa terbahak-bahak. “Kau akan menolongmu? Apakah aku tidak salah dengar? Tidakkah sebaliknya kalau kaulah yang nantinya akan membutuhkan bantuanku lagi? Ah, sudahlah! Lebih baik kau segera pergi sebelum aku mengubah pikiranku!” perintah Harimau yang mulai merasa kesal karena melihat tingkat si Tikus yang ia anggap sok hebat. Hewan pengerat kecil itu pun kemudian meninggalkan tempat tersebut. Meskipun ia sendiri merasa kalau si Harimau terlihat sangat sombong, tapi bagaimanapun juga ia tetap berhutang budi pada Harimau. Di dalam hatinya, ia tetap saja berpegangan dan berjanji suatu saat akan membalas kebaikannya. Rupanya, suatu saat yang dimaksud itu terjadi setidaknya tiga hari kemudian. Si Tikus mendengar kabar kalau sang Raja Hutan yang pernah membantunya itu terperangkap di sebuah jala yang dipasang oleh manusia pemburu. Tak ada satu pun hewan yang berani dan berusaha menolongnya. Si Harimau sendiri meronta-ronta dengan sekuat tenaga demi bisa membebaskan diri dari perangkap itu. Namun, tak peduli sekuat apa pun usahanya, ia sama sekali tak bisa membebaskan diri. Jala itu justru terasa jauh lebih kencang. Belum lagi, tubuh Harimau terasa semakin lemah karena tenaganya terkuras habis. Baca juga Cerita Dongeng Nutcracker dan Raja Tikus Beserta Ulasan Menariknya, Petualangan Boneka Pemecah Kacang Melawan Tikus Berkepala Tujuh Si Tikus Menyelamatkan Harimau Ketika si Harimau sudah menyerah dan pasrah, tiba-tiba ia mendengar suara cicit pelan di atasnya. Meskipun pelan, tapi suara itu seolah bisa memberikan harapan padanya. “Tak perlu khawatir, Tuan. Sebentar lagi aku pasti akan berhasil membebaskanmu dari perangkap jala ini!” ujar si Tikus. Rupanya, suara cicit pelan itu berasal dari hewan pengerat kecil yang dikenal Harimau dengan baik. Tanpa menunggu lama, si Tikus langsung menggerogoti dan memutus jala yang membungkus tubuh Harimau menggunakan gigi kecilnya yang tajam. Dan benar saja, dalam hitungan menit, si Raja Hutan bisa kembali bebas menghirup udara segar. Kemudian, dengan bergegas ia langsung berlari sekencang mungkin masuk ke dalam hutan dengan hewan pengerat itu di punggungnya. Berharap mereka bisa melarikan diri sebelum pemburu yang memasang jala itu datang. Setelah mereka masuk ke dalam hutan cukup jauh, mereka pun berhenti di sebuah batu besar kemudian Harimau menurunkan si Tikus. “Terima kasih, sahabat kecilku,” ucap si Harimau dengan penuh ketulusan, “Aku benar-benar berhutang nyawa padamu. Entah apa yang akan terjadi padaku kalau saja beberapa waktu yang lalu aku memutuskan untuk membunuhmu. Mungkin saja hari ini akan menjadi hari terakhirku hidup di dunia ini.” “Sama-sama, Tuanku yang bijaksana. Tindakanku ini merupakan bentuk terima kasihku padamu karena membiarkanku pergi dan tidak memakanku saat itu. Semoga saja kau selalu berlaku baik pada hewan lainnya juga,” jawab si Tikus. Mendengar ucapan tersebut, tentu saja Harimau langsung berjanji. Bahwa ia tak akan mengganggu hewan lain yang jauh lebih lemah dan tidak mengganggu hidupnya, khususnya adalah keluarga si Tikus. Bahkan, ia berjanji akan berusaha melindungi keluarga Tikus dari hewan-hewan lain yang berusaha mengganggu mereka, seperti yang dilakukan oleh Serigala ketika mereka pertama kali bertemu. Rupanya, tubuh si Tikus yang terlihat lemah itu tidak selalu berarti bahwa ia tidak memiliki kekuatan sama sekali. Hewan pengerat kecil itu bisa membuktikan anggapan itu pada sang Raja Hutan. Baca juga Cerita Fabel Si Kancil dan Beruang Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Binatang Cerdik yang Berusaha Menyelamatkan Para Burung di Hutan Unsur Intrinsik Dongeng Harimau dan Tikus Setelah membaca cerita dongeng Harimau dan Tikus di atas, jangan lupa ketahui juga sedikit ulasan seputar unsur intrinsiknya. Seperti inti cerita, tokoh yang disebutkan dalam kisahnya, latar berlangsungnya dongeng, alur jalannya kisah, dan juga pesan moral yang bisa didapatkan. Berikut adalah ulasannya 1. Tema Inti cerita atau tema dari kisah dongeng Harimau dan Tikus ini adalah tentang kebaikan tulus yang menyelamatkan hidup. Hal itu digambarkan dari tokoh Harimau yang akhirnya bisa diselamatkan oleh Tikus yang dahulu pernah ia selamatkan. 2. Tokoh dan Perwatakan Sama seperti judulnya, di dalam cerita dongeng ini ada dua tokoh utama yang disebutkan, yaitu Harimau dan Tikus. Harimau digambarkan sebagai Raja Hutan yang sombong tapi tetap memiliki kebaikan hati. Kebaikan itu digambarkan ketika ia membiarkan hewan pengerat kecil itu pergi alih-alih memakannya. Selain itu, ia juga memliki ketulusan dan mengakui kebaikan tikus yang mau menolongnya. Sementara itu, si Tikus digambarkan sebagai hewan pengerat kecil yang tahu membalas budi dan bisa dipegang janjinya. Bahkan ketika Harimau sudah berkata untuk tak perlu repot-repot berusaha menolong, tapi tetap saja ia memegang janjinya dan berusaha menolong sang Raja Hutan. Selain kedua tokoh utama tersebut, ada juga beberapa tokoh yang disebutkan sekilas tapi tidak terlalu digambarkan perwatakannya. Mereka adalah Serigala yang berusaha mengejar Tikus dan juga sang Pemburu yang memasang jala perangkap yang menangkap Harimau. 3. Latar Cerita dongeng Harimau dan Tikus ini hanya memiliki satu latar lokasi, yaitu hutan tempat para hewan tinggal. Secara spesifik, disebutkan juga lokasi batu tempat si Raja Hutan duduk dan menikmati pemandangan indah yang ada di hadapannya. 4. Alur Jika ditilik dari jalannya cerita, kisah dongeng Harimau dan Tikus ini memiliki alur maju atau progresif. Kisahnya dimulai dari keberadaan sang Raja Hutan yang sedang menikmati keindahan pemandangan dari batu besar tempatnya biasa bermalas-malasan. Mendadak, muncullah seekor tikus yang melintas di hadapannya dan menginjak wajahnya. Meskipun awalnya merasa geram, tapi si Harimau memutuskan untuk membiarkan hewan pengerat itu untuk pergi. Alasannya karena ia merasa kasihan pada si Tikus. Sebagai gantinya, hewan kecil yang ditolong itu berjanji akan membalas kebaikan Harimau suatu hari nanti. Meskipun begitu, sang Harimau merendahkan janji balasan kebaikan itu. Rupanya, beberapa hari kemudian si Harimau terperangkap oleh jala yang dipasang pemburu. Tak ada seekor hewan pun yang berani menolongnya. Di tengah keputus asaannya, datanglah si Tikus yang pernah ditolongnya. Hewan kecil pengerat itu memanfaatkan gigi kecilnya yang tajam untuk memotong jala yang mengikat si Raja Hutan. Tak berapa lama kemudian mereka pun bisa terbebas dan melarikan diri dari pemburu sang pemilik jala. 5. Pesan Moral Seperti halnya cerita dongeng lain mengandung pesan moral yang baik, kamu pun juga bisa memetik amanat dari kisah Harimau dan Tikus yang satu ini. Pesan yang bisa kamu dapatkan adalah, jangan pernah merendahkan orang yang terlihat lebih lemah atau kecil darimu, karena seperti halnya Harimau, bisa saja suatu hari kamu membutuhkan pertolongan orang lain. Selain itu, sama halnya seperti si Tikus, ingatlah untuk selalu berpegangan pada janji yang pernah kamu buat. Jangan pernah mengingkarinya. Apalagi jika janji tersebut dibuat karena kamu telah diselamatkan oleh orang lain. Karena mungkin saja, janji yang ditepati itu akan menjadi sebuah kebaikan lain yang datang pada hidupmu. Selain unsur intrinsik, dari cerita dongeng Harimau dan Tikus di atas, kamu juga bisa melihat unsur ekstrinsiknya. Yaitu hal-hal dari luar cerita yang mempengaruhi jalannya kisah dongeng tentang Harimau dan Tikus, seperti nilai sosial, budaya, dan juga moral. Baca juga Cerita Katak dan Lembu Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah yang Mengajarkan Tentang Pentingnya Menjauhi Sifat Angkuh dan Iri Hati Fakta Menarik tentang Dongeng Harimau dan Tikus Setelah mengetahui tentang kisah dan unsur intrinsik dari cerita dongeng Harimau dan Tikus di atas, kini kamu bisa juga mengetahui sedikit ulasan seputar fakta menariknya. Berikut kami siapkan ulasannya 1. Ada Cerita Versi Lainnya Layaknya cerita dongeng lain, kisah tentang Harimau dan Tikus ini juga memiliki beberapa versi yang berbeda. Meskipun begitu, pada setiap versinya, tetap saja mengandung pesan moral yang baik dan bisa diajarkan pada buah hati tersayang. Salah satu versinya sebenarnya kurang lebih masih sama seperti kisah di atas. Hanya saja, bedanya adalah di Harimau tidak pernah menemukan tikus mengganggu tidur siangnya. Pada suatu hari, ketika ia sedang berburu kijang, tanpa sengaja ia terjerat jala yang dipasang oleh pemburu. Yang terjadi selanjutnya sama seperti yang disebutkan dalam cerita di atas, di mana seekor tikus datang dan menyelamatkannya. Sejak saat itu, sang Raja Hutan berjanji tak akan pernah mengganggu tikus dan juga seluruh anggota keluarganya. Selain itu, ada juga kisah dongeng yang menceritakan tentang persahabatan Harimau dan Tikus dengan judul The Rat and The Tiger karya Keiko Kasza. Dalam kisah tersebut, diceritakan mereka selalu menghabiskan waktu bersama-sama. Hanya saja, meskipun mereka bersahabat, tapi sang Harimau selalu saja memperlakukan Tikus dengan semena-mena. Seperti hanya membagi sedikit makanan kepada Tikus, memaksanya untuk mengambil bunga yang disuka Harimau meskipun bunga itu berada di bawah jurang, dan puncaknya menghancurkan istana mainan yang dibangun oleh Tikus. Karena kesal, Tikus pun memutuskan tak mau berteman dengan Harimau lagi. Namun, rupanya hal itu membuat Tikus merasa sedih. Kemudian, Harimau datang untuk meminta maaf dan melakukan segala hal agar mereka bisa bersahabat lagi. Seperti membuatkan istana mainan yang ia hancurkan sebelumnya, memberi makanan dalam jumlah besar pada Tikus, dan rela mengambilkan bunga yang ada di bawah jurang untuknya. Meskipun begitu, tetap saja Tikus berkata kalau ia tak mau menjadi sahabat Harimau lagi. Hingga akhirnya, setelah berpikir lagi, Tikus pun berkata ia mau menjadi sahabat Harimau lagi asalkan mereka mau berbagi lebih adil dan menghabiskan waktu lebih seru bersama-sama. Dan Harimau pun menyetujuinya. 2. Diadaptasi Menjadi Video Animasi Pendek Meskipun ceritanya hanya pendek, tapi karena dongeng Harimau dan Tikus di atas mengandung pesan moral yang baik. Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau ada beberapa animator yang mengadaptasi ceritanya menjadi sebuah video animasi pendek. Tentunya video itu akan menjadi lebih menarik jika disaksikan oleh buah hati karena berisi gambar-gambar lucu yang bergerak dan juga suara. Sehingga ketika ditayangkan padanya, diharapkan ia bisa lebih memahami kisahnya dan akan lebih mudah bagimu untuk mengajarkan pesan moral yang bisa didapatkan dari cerita dongengnya. Kalau kamu tertarik untuk mencari tayangannya, langsung saja cari di situs media sharing, YouTube. Baca juga Dongeng Monyet dan Unta Peniru Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Seekor Hewan yang Selalu Merasa Iri dengan Kemampuan Temannya Membacakan Cerita Dongeng tentang Harimau dan Tikus pada Buah Hati Tersayang Jadi bagaimana? Menarik bukan cerita dongeng tentang Harimau dan Tikus yang telah kami siapkan di atas? Setelah membacakan kisahnya, kamu juga bisa mengajarkan tentang pesan moral yang bisa didapatkan dari ceritanya pada mereka. Kalau kamu masih tertarik untuk membaca kisah dongeng lain yang tak kalah menariknya, langsung saja cek artikel-artikel yang telah kami siapkan di kanal ruang pena di Pos Kata ini. Di sini kamu bisa mendapatkan ringkasan dongeng kancil, tikus, dan harimau , cerita fabel singa dan ular, atau kisah singa dan semut. Selain kisah fabel, di kanal Ruang Pena di Poskata ini kamu juga bisa mendapatkan berbagai macam dongeng lainnya yang tak kalah seru dan mengandung pesan moral yang baik, lho! Di antaranya adalah kisah Putri Kerajaan seperti Rapunzel atau Cinderella, dongeng 1001 malam tentang Abu Nawas, atau asal-usul sebuah kota yang terdapat di Indonesia. PenulisRizki AdindaRizki Adinda, adalah seorang penulis yang lebih banyak menulis kisah fiksi daripada non fiksi. Seorang lulusan Universitas Diponegoro yang banyak menghabiskan waktunya untuk membaca, menonton film, ngebucin Draco Malfoy, atau mendengarkan Mamamoo. Sebelumnya, perempuan yang mengklaim dirinya sebagai seorang Slytherin garis keras ini pernah bekerja sebagai seorang guru Bahasa Inggris untuk anak berusia dua sampai tujuh tahun dan sangat mencintai dunia anak-anak hingga sekarang. EditorElsa DewintaElsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar.
Kalau dipikir-pikir, mungkinkah harimau berguru dari seekor kucing? Bisa jadi iya. Kamu akan tahu alasannya setelah membaca ulasan tentang dongeng harimau dan kucing berikut ini!Apakah kamu pencinta cerita rakyat, fabel, atau dongeng? Jika iya, mungkinkah kamu sudah pernah mendengar dongeng tentang hubungan harimau dan kucing? Kalau belum, kami menyediakan informasinya di artikel artikel ini, kami memaparkan kisah lengkap dari kedua binatang tersebut. Bukan itu saja, kami juga menguraikan informasi lain berisi unsur intrinsik pembangun cerita, termasuk pesan moral yang terkandung dalam dongeng harimau dan tahu bagaimana penjelasan lengkapnya? Kalau begitu tak perlu berlama-lama lagi, langsung saja intip keterangan di bawah ini sampai selesai dan ambil hikmah yang ada di balik cerita. Selamat membaca!Cerita Lengkap Dongeng Harimau dan Kucing Dahulu kala, dikatakan bahwa kucing adalah guru bagi harimau. Kucing digambarkan memiliki rambut putih, tubuhnya sedikit gemuk, dan mempunyai ekor yang panjang. Ia sosok yang hebat dan dihormati, serta mendapat julukan sebagai guru besar. Kucing memiliki dua murid yang setia, yaitu singa dan harimau. Hanya saja karena dongeng ini hanya fokus pada kucing dan harimau, maka singa tidak diceritakan. Harimau digambarkan berperawakan mirip kucing, tetapi tubuhnya lebih besar dengan warna rambut oranye dan garis loreng berwarna hitam. Walau kucing memiliki tubuh yang lebih kecil, harimau sangat menghormati gurunya itu. Kucing sendiri amat sabar mengajari harimau berbagai hal, termasuk keahlian dalam berburu. Mereka juga saling menyayangi satu sama lain. Baca juga Dongeng Keong Mas dan Ulasannya, Kisah Putri Cantik yang Dikutuk Penyihir Jahat Pelajaran Berburu Suatu hari, kucing tengah melatih harimau berburu. Pertama-tama, harimau harus belajar mengintai mangsa dan begitu waktunya tepat, ia mesti segera menangkap hewan incarannya. Untuk menguasai keahlian berburu ini, binatang buas itu perlu belajar bersabar. Setelah selama ini harimau hanya memakan tikus dari hasil buruan sang guru, ia akhirnya berkesempatan mencari mangsa dan makanannya sendiri. “Untuk pelajaran yang satu ini, kau perlu sabar dan berhati-hati, Muridku,” kata kucing memperingatkan. Harimau mengangguk tanda mengerti, ia pun mulai mengintai mangsa dari balik semak-semak. Rupanya, ia mengincar seekor kijang gemuk yang sedang mencari makan di dalam hutan. Dengan langkah perlahan, harimau bersembunyi dan mengawasi kijang itu tanpa lengah sedikit pun. Beberapa lama mengawasi, harimau akhirnya memiliki kesempatan untuk menerkam kijang. Ia berlari lalu menangkap incarannya itu. Betapa girang dirinya usai berhasil melumpuhkan calon mangsanya. “Guru! Lihatlah! Aku berhasil menangkap seekor kijang!” Harimau berteriak memanggil gurunya yang tengah bersantai di ranting sebuah pohon tak jauh dari tempatnya berburu. “Hebat. Kau sungguh hebat. Aku semakin menyukaimu, Muridku,” ujar kucing sembari tersenyum bangga. Tak cuma sekali, harimau menjajal berburu beberapa kali lagi. Ia semakin gesit dan lincah, serta makin singkat waktunya untuk mengintai lalu menerkam mangsanya. Hal ini membuat kucing bangga dan memujinya, “Perkembanganmu juga sangat pesat. Gerakanmu makin gesit, cepat, dan tepat sasaran.” Baca juga Legenda Aji Saka dan Asal Usul Aksara Jawa Beserta Ulasan Lengkapnya Harimau yang Takabur Kemampuan harimau makin bertambah hebat dari hari ke hari. Karenanya, ia jadi sedikit sombong, bahkan berkeinginan untuk menguasai hutan. “Aku memang hebat tak terkalahkan, Guru. Aku harus menjadi penguasa di hutan ini!” Tukas harimau diiringi tawa. Namun, kucing tidak menghendaki hal tersebut. Ia ingin agar harimau menjadi binatang yang melindungi hutan tempat tinggalnya. “Kau harus menjadi pelindung hutan, Muridku. Gunakan kelebihanmu dengan bijaksana,” ucap kucing. “Guru tak perlu khawatir. Soal itu akan kupikirkan nanti. Saat ini aku ingin makan dulu karena sangat lapar setelah berburu,” ujar harimau seraya berlalu. Sementara itu, kucing juga kembali ke rumahnya dan beristirahat. Beberapa hari kemudian, harimau tidak datang untuk berlatih atau sekadar menemui sang guru. Dari para binatang lain yang menghuni hutan, kucing mendengar kabar kurang mengenakkan dari muridnya itu. Para binatang mengeluh karena merasa terancam hidupnya. Terlebih, harimau kerap memburu anak kijang atau rusa bukan untuk kesenangannya semata. Tak heran jika ketenteraman hutan terganggu karena sikap takaburnya. Baca juga Cerita Legenda Kali Gajah Wong dari Yogyakarta yang Menarik Tuk Dibaca Beserta Ulasan Lengkapnya Ambisi Tak Terbendung Dongeng harimau dan kucing berlanjut ketika suatu hari murid ingin bertemu dengan gurunya. Harimau mendatangi rumah kucing, tetapi bukan untuk melepas rindu, melainkan buat menagih ilmu lain yang belum diberikan sang guru. “Sudah lama kau tidak mengunjungiku. Bagaimana keadaanmu sekarang?” Kucing bertanya. “Aku telah berhasil menjadi hewan yang paling ditakuti di hutan ini, Guru. Akan tetapi, hanya satu yang belum kukuasai. Aku ingin kau mengajariku cara memanjat pohon,” pinta harimau. Mendengar ucapan yang dirasa kurang sopan dari muridnya, kucing menghela nafas sambil mengatur agar emosinya tidak meledak. “Memangnya apa yang akan kau lakukan setelah berhasil menguasai ilmu memanjat pohon?” Sang guru bertanya lagi. “Aku harus menaklukkan tupai, bajing, juga burung supaya mereka tahu kalau akulah penguasa di hutan ini,” jawab harimau. “Belum saatnya kau memelajarinya. Aku akan mengajarkan ilmu itu padamu suatu saat nanti. Bersabarlah!” Kucing meninggikan suara. Ia melanjutkan, “Sebaiknya kau hentikan ambisimu menguasai hutan ini. Kau semestinya melindungi rumahmu dan jadi pengayom bagi seluruh penghuni hutan.” Sayangnya, harimau tidak mengindahkan peringatan sang guru dan malah mengucapkan kata-kata kasar kepada kucing. “Guru, kau terlalu lemah rupanya. Daripada hanya banyak bicara, cepatlah ajarkan ilmu itu kepadaku. Kalau tidak, aku akan membunuhmu!” Harimau mengancam gurunya sendiri. “Aku tidak akan membiarkanmu menghalangiku untuk menjadi penguasa hutan.” Baca juga Legenda Ki Ageng Mangir dari Yogyakarta dan Ulasan Menariknya Akhir dari Dongeng Harimau dan Kucing Harimau mengamuk karena keinginannya tidak terpenuhi. Tanpa ragu, ia menyerang kucing yang tak lain adalah gurunya sendiri. Nyawa kucing nyaris melayang diterkam harimau kalau saja ia tak berhasil menghindar. Ia masih beruntung. “Kau sudah benar-benar berubah. Aku menyesal telah berbuat baik dan menurunkan semua ilmuku padamu,” celetuk kucing. “Belum semuanya! Ingat itu! Kau akan mati di tanganku!” Harimau pun kembali menyerang kucing dengan membabi-buta. Kucing yang lebih hebat dan gesit masih mampu menyelamatkan diri. Ia menghindar dengan melompat ke atas pohon. Di atas sana, ia menangis menyaksikan muridnya yang dulu dibanggakan menjadi beringas dan tak tahu aturan. “Kucing sial! Baiklah, kali ini aku akan membiarkanmu pergi. Selagi aku mengampunimu, pergilah dari hutan ini. Aku tak ingin melihat wajahmu lagi,” umpat harimau. “Kalau aku melihatmu lagi atau sampai mencium bau kotoranmu, aku bersumpah akan membunuhmu dan seluruh keturunanmu!” Begitu harimau berlalu, kucing langsung pergi meninggalkan hutan. Ia berjalan menuju perkampungan padat penduduk agar tak lagi bertemu murid yang telah mengecewakannya. Sejak itu pula, ia mewariskan ilmu kepada seluruh keturunannya dan meminta mereka mengubur kotorannya dengan tanah untuk memastikan baunya tidak tercium. Dengan begitu harimau tidak akan menemukan mereka. Baca juga Kisah Asal Mula Tombak Kyai Pleret dan Ulasannya, Peninggalan Kerajaan Mataram yang Legendaris Unsur Intrinsik 1. Tema Dongeng harimau dan kucing yang kami paparkan di artikel ini mengusung tema tentang pentingnya menjaga kepercayaan orang lain dan tidak menyalahgunakan ilmu atau kelebihan yang kita miliki. Tema lain yang mungkin diusung adalah mengenai pentingnya mendengarkan nasihat dari seorang guru atau orang yang lebih berpengalaman dibandingkan kita. 2. Tokoh dan Perwatakan Ada dua tokoh yang diceritakan dalam dongeng tentang harimau dan kucing di atas. Pertama ialah kucing yang digambarkan sebagai sosok bijak, punya banyak keahlian, dan dihormati. Kedua, ada harimau yang semula bersikap baik tetapi kemudian beringas dan menjadi binatang sombong yang mengancam kehidupan hewan lain. 3. Latar Walau tidak dideskripsikan dengan jelas, tetapi dongeng harimau dan kucing ini menyebutkan bahwa latar terjadinya cerita adalah di hutan. Ada pula disinggung latar lain, yaitu perkampungan yang menjadi tempat tinggal baru bagi kucing setelah meninggalkan hutan. 4. Alur Fabel yang satu ini menggunakan alur maju mengingat ceritanya dipaparkan secara kronologis dari awal sampai akhir peristiwa. Yaitu bermula dari harimau yang berguru pada kucing, konflik yang membuat keduanya berkelahi, lalu diakhiri dengan kucing yang mengalah dan pergi. 5. Pesan Moral Pesan moral yang terkandung dalam dongeng harimau dan kucing, salah satunya agar kita senantiasa menghormati guru dan orang tua. Bagaimanapun, mereka telah mengajarkan ilmu yang bermanfaat bagi hidup kita, sehingga ada baiknya jika kita tidak durhaka kepada mereka. Pesan lainnya, janganlah bersikap sombong dan meremehkan orang lain walau kita memiliki kelebihan. Tetaplah hargai mereka, karena kita tidak tahu kebaikan apa yang mungkin kita dapatkan dari orang lain nantinya. Tak hanya unsur intrinsik, unsur ekstrinsik juga memengaruhi terciptanya kisah ini. Misalnya saja berkaitan dengan kebiasaan dan budaya masyarakat tempat dongeng tersebut diceritakan turun temurun secara lisan. Baca juga Kisah Ikan Sakti Sungai Janiah dan Ulasan Menariknya, Ketika Anak Tak Menuruti Perintah Ibunya Fakta Menarik di Balik Dongeng Harimau dan Kucing 1. Harimau Dianggap sebagai Cucu Kucing Rupanya, sebagian masyarakat di masa lalu percaya bahwa kucing merupakan nenek dari harimau. Ada fabel lain mengenai kedua binatang tersebut yang mengisahkan cerita mereka. Di dalam cerita itu diungkapkan, nenek kucing berpesan kepada cucunya, yaitu harimau untuk menjaga hutan. Pasalnya, kucing pergi meninggalkan hutan dan memutuskan tinggal di tempat lain. 2. Harimau adalah Spesies Terbesar Keluarga Kucing Sebagian orang barangkali juga berpikir bahwa harimau dan kucing mempunyai kemiripan. Bedanya hanya ukuran tubuh mereka, yang mana harimau memiliki ukuran jauh lebih besar dibandingkan dengan kucing. Nama ilmiahnya adalah Panthera tigris, atau yang dikenal pula dengan sebutan macan. Spesies ini merupakan jenis kucing atau felidae kedua yang memiliki kemampuan berlari super cepat setelah ceetah. Baca juga Kisah Sabai Nan Aluih dan Ulasan Menariknya, Sang Perempuan Pemberani dari Padang Tarok Kagum Membaca Dongeng Harimau dan Kucing di Atas, Bukan? Demikian tadi uraian berupa dongeng mengenai kucing dan harimau, termasuk ulasan menariknya yang perlu kamu ketahui. Semoga informasi yang kami sajikan menambah wawasanmu soal fabel dan cerita yang kaya akan nilai kehidupan, ya. Jangan ragu jika ingin membagikan artikel kami ke media sosial agar dibaca lebih banyak orang. Bila perlu, bagikan pula dongeng-dongeng favoritmu yang kami paparkan ulasannya di artikel lainnya. PenulisArintha AyuArintha Ayu Widyaningrum adalah alumni Sastra Indonesia UNS sekaligus seorang penulis artikel nonfiksi yang juga punya banyak jam terbang menulis fiksi, seperti cerpen dan puisi. Terkadang terobsesi menulis skrip untuk film atau sinema televisi. Punya hobi jalan-jalan di dalam maupun luar negeri. EditorElsa DewintaElsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar.
Adik-adik yang baik, kali ini Dongeng Anak akan bercerita dengan judul dongeng gajah yang baik hati. Dongeng untuk anak ini dibagi menjadi Dua Seri, dan ini adalah bagian dongeng seri pertama. Yuk adik-adik kita baca ceritanya. Pada suatu hari, ada seekor gajah yang sangat baik hatinya. Ia bertubuh tinggi, besar dan juga sangat kuat. Memiliki gading yang besar dan belalai yang sangat panjang pula. Ia pun suka membantu dan memberi makan kepada binatang lain yang sedang kelaparan. Bukan hanya itu Si Gajah pun suka memberikan pertolongan kepada binatang-binatang lain yang sedang kesusahan. Dongeng anak judul gajah dan harimau Dalam dongeng ini sigajah melakukan perjalanan yang sangat jauh, melewati sungai dan hutan rimba. Ketika Ia melewati hutan ia bertemu dengan seekor harimau yang malang. Tubuh siharimau itu tertindih dahan pohon, melihat sigajah lewat harimau pun meminta pertolongan kepada si gajah. "Gajah... oh gajah, tolonglah aku gajah," teriak siharimau Dan sigajah pun menghampiri siharimau yang malang itu dan dengan sigap mengangkat dahan pohon yang menindih siharimau dengan belalainya yang kuat. "Terimakasih oh gajah, jika kau tidak segera datang dan menolongku, mungkin aku sudah mati karena tertindih batang pohon yang besar itu. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih gajah." Ucap siharimau "Iya.. harimau, kau harus bersyukur karena bisa selamat dan kau hanya mengalami luka yang ringan." Sahut gajah "Benar sekali gajah, untung kau lewat sini. kalu binatang lain yang lewat belum tentu bisa mengangkat batang pohon yang besar itu. Sekali lagi aku benar-benar berterima kasih kepada mu gajah" Kata harimau "Sudahlah harimau, memang kita hidup harus saling tolong menolong" Kata si gajah Meskipun si gajah adalah binatang yang sangat kuat, akan tetapi ia tidak sombong dan tetap rendah hati. Dan gajah pun meneruskan perjalanannya. Didalam perjalanannya gajah kemudian bertemu dengan seekor kancil yang sedang asik menikmati mentimun. "Perutku sekarang sudah sangat kenyang, dan aku ingin minum. Aku harus segera mencari air untuk minum." kata kancil berbicara sendiri setelah menghabiskan mentimun yang ia petik Sikancil pun beranjak pergi ke arah sungai untuk minum. Akan tetapi setelah sampai ditujuan, sungai itu kering tidak ada air sedikit pun untuk membasahi tenggoorokannya yang sudah mulai kering. Sikancil pun berkeliling hutan untuk mencari air minum. Tetapi ia merasa kecewa karena setelah ia berkeliling ke sungai-sungai, rawa dan danau semuanya kering, tidak ada air sedikit pun. Ia pun berpikir sejenak, "Dimana lagi aku bisa mendapatkan air untuk minum," gerutu sikancil sendiri. Ia teringat masih ada satu tempat lagi yang belum ia kunjungi yaitu sebuah kolam besar yang terletak ditengah hutan. "Sekarang aku harus segera pergi kekolam besar itu, mungkin saja aku disana bisa mendapatkan air untuk ku minum." gerutu sikancil didalam hati Baca Juga Dongeng Lainnya Sikancil pun mulai berjalan ketengah hutan, tempat dimana kolam besar itu berada. Sesampainya di kolam yang dimaksud ternyata benar saja dugaan sikancil, masih ada air dikolam tersebut. "Ternyata benar dugaan ku, masih ada air dikolam ini," gumam sikancil Sebenar nya kolam itu sangat kecil. Tetapi karena musim kemarau air dikolam itu pun surut dan hanya tinggal setengahnya, hingga seperti terlihat kolam yang besar. Karena sikancil merasa gembira bisa mendapatkan air minum, tanpa pikir panjang lagi ia pun langsung terjun kedalam kolam tersebut dan meminum air sepuas-puasnya. tenggorokannya yang tadinya kering kini sudah basah kembali, tenaganya pun sudah mulai pulih dan badannya sudah menjadi segar kembali. Kancil tidak menyadari bahwa tindakannya masuk kedalam kolam itu adalah sangat ceroboh, Ia tidak berfikir bagaimana caranya ia bisa naik kembali ke atas daratan. Sudah beberapa kali sikancil berusaha memanjat dari dalam kolam tersebut, tetapi ia tidak bisa sampai keatas. Tag Dongeng anak, dongeng anak bergambar, dongeng gajah, dongeng kancil, dongeng harimau, dongeng fabel, cerpen, cerpen fabel, cerita pendek, dongeng edukatif
cerita gajah dan harimau